Rofi Ridwanda: Banting Stir dari Filsafat ke Bisnis Digital dan Kuliner, Perjalanan Inspiratif dari Desa |
Pringsewu, Lampung – Berawal dari jurusan filsafat di Universitas Gadjah Mada, Rofi Ridwanda kini dikenal sebagai pengusaha sukses yang menggabungkan bisnis digital dan kuliner. Kembali ke desanya di Pringsewu, Lampung, Rofi telah menunjukkan bagaimana ketekunan dan inovasi dapat membuahkan hasil yang luar biasa.
Mengawali Perjalanan Bisnis dari Kampus
Rofi Ridwanda memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2017 saat masih berada di semester tiga di UGM. Bermodal hanya 15 ribu rupiah, ia mendirikan usaha kerajinan tangan bernama Bakul Quilling. Usaha ini menggunakan teknik paper quilling, sebuah inovasi seni dari Eropa, dan berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UGM, serta hibah dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI dan Kemenristek Dikti.
“Kuliah di jurusan filsafat mengajarkan saya berpikir kritis dan kreatif. Saya menerapkan pola pikir tersebut dalam bisnis saya, sehingga dapat melihat peluang dan mengembangkannya,” ujar Rofi.
Lahirnya Diseeni dan Perjalanan di Dunia Kerajinan Tangan
Pada tahun 2019, Rofi meluncurkan brand baru bernama Diseeni. Brand ini menawarkan kado unik yang terdiri dari bingkai berisi bunga imitasi, tulisan atau ucapan, foto, serta dilengkapi dengan lampu. Diseeni mendapat sambutan hangat dan memiliki lebih dari 105 reseller. Kesuksesan ini semakin memperkokoh posisi Rofi sebagai pengusaha muda yang berbakat.
“Diseeni adalah bentuk lain dari kreativitas yang saya coba wujudkan dalam bisnis. Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda dan bermakna bagi konsumen,” tambah Rofi.
Kembali ke Desa dan Merintis Tanfida Digital
Setelah lulus dengan predikat cumlaude, Rofi kembali ke desanya di Pringsewu dan mendirikan Tanfida Digital, sebuah digital agency yang berfokus pada pembuatan website dan logo untuk UMKM serta personal branding. “Kami di Tanfida Digital berkomitmen untuk membantu UMKM meningkatkan citra mereka di dunia digital. Website yang baik sangat penting untuk membangun kepercayaan dan branding,” jelas Rofi.
Roti Bakar Terbang: Kisah dari Keinginan Istri
Inspirasi untuk memulai usaha Roti Bakar Terbang datang dari keinginan sederhana istrinya. Pada suatu hari, istri Rofi yang sedang hamil mengalami keinginan yang sangat kuat untuk menikmati roti kukus. Jarak dari rumah mereka ke penjual roti kukus terdekat cukup jauh, dan keinginan ini muncul berulang kali selama seminggu. Melihat kondisi ini, Rofi melihat peluang bisnis dan memutuskan untuk memulai usaha roti bakar dan kukus.
“Awalnya, saya hanya ingin memenuhi keinginan istri saya yang sedang ngidam. Tapi kemudian saya melihat ada potensi bisnis di sini,” ungkap Rofi.
Mengembangkan Bisnis Kuliner
Roti Bakar Terbang menawarkan roti bakar dan kukus dengan berbagai varian rasa. Usaha ini berkembang pesat dan kini memiliki dua cabang di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Selain Roti Bakar Terbang, Rofi juga mendirikan Es Teh Bamtea yang menjual es teh khas Solo dengan berbagai rasa buah. Kedua usaha ini memberikan pemasukan tambahan yang stabil dan mendukung kesejahteraan keluarganya.
“Usaha kuliner ini memberikan saya kebebasan untuk tetap bekerja dari rumah, dekat dengan keluarga, dan tetap bisa mengembangkan usaha lainnya,” jelas Rofi.
Berbagi Ilmu dan Menginspirasi
Rofi Ridwanda juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman dengan menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan workshop bisnis. Ia telah lebih dari 20 kali diundang untuk berbicara di berbagai acara, termasuk menjadi mentor reseller dan pengembangan bisnis dalam program Kartu Prakerja yang diadakan oleh pemerintah. Selama enam bulan, ia memberikan pelatihan kepada lebih dari 1000 peserta. “Berbagi pengalaman dengan pemuda-pemudi desa adalah cara saya untuk menginspirasi mereka agar berani bermimpi dan berwirausaha,” kata Rofi.
Melangkah ke Depan
Rofi Ridwanda terus berinovasi dan mengembangkan usahanya. Dengan kombinasi antara bisnis digital dan kuliner, ia berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya. “Saya percaya bahwa dengan kerja keras dan inovasi, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan, meski memulai dari desa kecil,” tutup Rofi.
0 Komentar